"BAJO" Tribe in Maternal Health Care Perspective in Bone District of South Sulawesi Province (A Health Etnography Analysis)

Authors

  • Muhammad Kardi Rais Public Health Study Program: Baramuli College of Health Sciences (STIKES), Pinrang, Indonesia
  • Vonny Polopadang Public Health Study Program: Baramuli College of Health Sciences (STIKES), Pinrang, Indonesia
  • Yulis Yulis Public Health Study Program: Baramuli College of Health Sciences (STIKES), Pinrang, Indonesia
  • Alimin Maidin Faculty of Public Health: Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
  • Burhanuddin Bahar Faculty of Public Health: Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
  • Sukri Palutturi Faculty of Public Health: Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
  • Muh. Alwy Arifin Faculty of Public Health: Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
  • Amran Razak Faculty of Public Health: Hasanuddin University, Makassar, Indonesia

Keywords:

Bajo, Tribe, Maternal Health Services, Ethnography, Analysis.

Abstract

This study aimed to identify socio-cultural system of bajo tribe for Maternal Health Services. The research type was qualitative research with an ethnographic paradigm. The results showed that mothers in the tribe already knew the signs of pregnancy and childbirth, the importance of antenatal care, and postpartum care. However, mothers perceived that health of pregnancy and childbirth was still not important compared to the period of labor. There was a belief about dietary restrictions during pregnancy and abstinence before labor. The Bajo people were mostly fishermen with an average income less than regional minimum wages. On the other hand, there was a shifting Culture of medicine from traditional medicine to medical treatment. Mother's decision making was dominated by her parents, followed by her husband and family. The role of community leaders does not give a big influence, while role of health workers had been optimum, however fundamental changes of modern health services was unsufficient. It was recommended to optimize the role of community leaders and health workers to be more active in disseminating information on maternal health during pregnancy, delivery and postpartum care.

References

[ 1 ] Green Lawrence W, MWK, 1991, Health Promotion Palnning An Educational and Environmental Approach, 2nd ed. USA : Mayfield Publising Company.

[ 2 ] Adnani, Hariza., 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat., Penerbit Mulia Medika, Yogyakarta

[ 3 ] Swasono, M.F., 1998. Beberapa Aspek Sosial-Budaya Kehamilan, Kelahiran, Serta Perawatan Bayi dan Ibu. In M.F. Swasono, ed. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi Dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI PRESS. pp. 3-30.

[ 4 ] Tamaka C, Madianung A, Sambeka J, 2013, Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, ejurnal Keperawatan (e-KP) Volume 1, Nomor 1, Agustus 2013.

[ 5 ] Ahimsa, Putra, H.S., 2012. Etnografi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Makalah disampaikan dalam “Penelitian Etnografi Kesehatan Ibu dan Anak”. Badan Litbangkes, Kemenkes. Yogyakarta.

[ 6 ] Riswati, Aryastami Ni Ketut, Permada. M, Widyasari R, Alwi Q., 2014, Kebijakan Jaminan Persalinan di Indonesia : Pendekatan Berbasis Budaya untuk Meningkatkan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Pedesaan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 17 No. 4, Oktober 2014 : 415-424

[ 7 ] Saragih, Kristiyani. R., 2013. Gambaran Perilaku Pencarian Pelayanan Pengobatan Pada Masyarakat Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

[ 8 ] Astuti A. Puji, Kartasurya M. Irene, Sriatmi A, 2014, Analisis Alasan Pemilihan Penolong Persalinan oleh Ibu Bersalin di Kabupaten Semarang, Semarang : Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia.

[ 9 ] Foster, George M dan Barbara G. Anderson, 1986, Antropologi Kesehatan. Diterjemahkan oleh Meutia F. Swasono dan Prijanti Pakan, Jakrta : UI Press.

[ 10 ] Giay, Zakharias, 2004, Bidan di Desa Terpencil dan Hubungannya dengan Perbaikan Perilaku Kesehatan Maternal pada Masyarakat Lokal Papua, Studi di DAS Membrana Kabupaten Jayapura dan Puncak Jaya Propinsi Papua, Disertasi, FKM UI.

[ 11 ] Handayani, Lestari, 1994, Pendekatan Bersalin Tradisional Dalam Perawatan Kehamilan, Pertolongan Persalinan, Perawatan Pasca Persalinan dan Kepercayaan, Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Badan dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

[ 12 ] Harjati, Thaha, & Natsir, 2013. Konsep Sehat Sakit Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak pada Masyarakat Suku Bajo Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Jurnal FKM Unhas. Makassar

[ 13 ] Hutabarat, Basaria., 2007. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Kusta di Kabupaten Asahan Tahun 2007. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

[ 14 ] Ipa, Mara; Prasetyo, Djoko Adi; Kasnodihardjo, 2015, Praktik Budaya Perawatan dalam Kehamilan Persalinan dan Nifas pada Etnik Baduy Dalam, Risbinkes Badan Litbangkes, Banten.

[ 15 ] Abdullah, 2009, Suku Bajo di Kabupaten Bone : Asal-Muasal dan Pola Hidup di Laut, Makassar

[ 16 ] Lumempouw, Vinny J.R; Kundre, Rina M; Bataha, Yolanda; 2016, Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Ibu Hamil dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado Tahun 2016, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Novemner 2016

[ 17 ] Amilda, Nur Latifah, 2009, Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pemilihan Pertolongan Persalinan oleh Dukun Bayi di Kabupaten Kampar Riau, FK UNDIP, Semarang

[ 18 ] Martha Evi, Madi Bayana C, Amelia Tiara, Zahara Rita, Naruliatasari Nurul Achadi Endang, Ronsman Carine, 2006, Menggali Hambatan dan Pendukung Penyediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Masyarakat di Indonesia (Kabupaten Pandeglag Propinsi Banten), Jakarta: Tidak dipublikasikan.

[ 19 ] Mufty, M.I., 1998. Pengobatan, Kehamilan, dan Kelahiran pada Orang Bajo di Lasolo, Kabupaten Kendari. In M.F. Swasono, ed. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI PRESS. pp. 158-69.

[ 20 ] Sirait, Kristy Ivo.A., 2015. Gambaran Perilaku Masyarakat Dalam Pola Pencarian Pengobatan Di Desa Doloksaribu Lumban Nabolon Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

[ 21 ] Suprabowo, E, 2006, Praktik Budaya dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Suku Dayak Sanggau Tahun 2006, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasiona, Vol. 1, No. 3, Desember 2006.

[ 22 ] Triratnawati, Atik, 2014, Dominasi Modern atas Medis Tradisional Suku Sumuri, Teluk Bintuni, Papua Barat, Masyarakat, Kebidayaan dan Politi, Vol. 30, No. 2, Tahun 2017, Hal. 174-187.

[ 23 ] Ulaen, A.J., 1998. Pantangan bagi Wanita Hamil dan Perawatan Persalinan di Kepulauan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara. In M.F. Swasono, ed. Kehamilan, Kelahiran, Perawatan Ibu dan Bayi dalam Konteks Budaya. Jakarta: UI PRESS. pp. 115-30.

Downloads

Published

2018-12-12

How to Cite

Kardi Rais, M., Polopadang, V., Yulis, Y., Maidin, A., Bahar, B., Palutturi, S., Arifin, M. A., & Razak, A. (2018). "BAJO" Tribe in Maternal Health Care Perspective in Bone District of South Sulawesi Province (A Health Etnography Analysis). International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR), 42(4), 171–188. Retrieved from https://www.gssrr.org/index.php/JournalOfBasicAndApplied/article/view/9583

Issue

Section

Articles